Home News Jepang Mulls Meninjau Aturan Keselamatan Mobil Untuk Menyerahkan Kesepakatan dengan Trump

Jepang Mulls Meninjau Aturan Keselamatan Mobil Untuk Menyerahkan Kesepakatan dengan Trump

19
0
Jepang Mulls Meninjau Aturan Keselamatan Mobil Untuk Menyerahkan Kesepakatan dengan Trump

Jepang sedang mencari untuk meninjau standar keselamatan mobilnya karena negara itu berupaya untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan Presiden AS Donald Trump, harian bisnis Jepang Nikkei melaporkan pada hari Minggu.

Laporan itu muncul setelah kepala negosiator Jepang Ryosei Akazawa memulai diskusi tarif dengan rekan -rekan AS di Washington pekan lalu. Persiapan sedang berlangsung untuk negosiasi putaran kedua.

Pembuat mobil AS telah lama mengeluh tentang hambatan non-tarif yang dirasakan yang menghalangi akses ke pasar Jepang, termasuk standar keselamatan yang ketat. Sebuah laporan oleh Perwakilan Perdagangan AS bulan lalu mengutip non-penerimaan Jepang tentang sertifikasi standar keselamatan AS sebagai memberikan tingkat perlindungan yang sama sebagai standar sendiri, protokol pengujian yang unik dan hambatan untuk membangun jaringan distribusi dan layanan.

Pemerintah Perdana Menteri Shigeru Ishiba percaya ada ruang untuk meredakan beberapa kriteria keselamatan negara itu, seperti peraturan yang berkaitan dengan pengujian keselamatan kecelakaan, lapor Nikkei.

Jepang terburu-buru untuk mengidentifikasi chip tawar-menawar dalam pembicaraannya dengan Washington karena berusaha untuk mengembalikan tingkat tarif lintas papan sebesar 24% yang telah dikurangi sementara menjadi 10%. Seperti halnya negara -negara lain, Jepang juga menghadapi pungutan 25% pada pengiriman mobil, baja dan aluminium.

Laporan hari Minggu mengatakan Jepang juga ingin meningkatkan impor beras sebagai bagian dari strategi negosiasi.

Dengan pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia yang akan dimulai minggu ini di Washington, Menteri Keuangan Katsunobu Kato membuat pengaturan akhir untuk mengadakan pembicaraan dengan Sekretaris Perbendaharaan AS Scott Bessent pada 24 April. Pertemuan itu telah memicu spekulasi kelemahan Yen mungkin menjadi topik dalam diskusi yang ditujukan untuk kesepakatan bilateral.

Source

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here