Kyoto19 Apr (Berita tentang Jepang) – Perawatan baru untuk penyakit Parkinson menggunakan sel -sel IPS yang dikembangkan oleh Universitas Kyoto telah menunjukkan tingkat efektivitas tertentu dalam uji klinis.
Penyakit Parkinson adalah gangguan neurologis yang sulit yang disebabkan oleh kekurangan dopamin, bahan kimia yang mentransmisikan sinyal di otak. Gejala termasuk tremor dan gerakan yang melambat, dan tidak ada penyembuhan mendasar yang ditemukan hingga saat ini.
Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Jun Takahashi di Pusat Penelitian dan Aplikasi Sel IPS Universitas Kyoto memulai uji klinis pada tahun 2018, di mana sel-sel saraf penghasil dopamin yang berasal dari sel IPS ditransplantasikan ke otak tujuh pasien dengan penyakit Parkinson.
Hasilnya menunjukkan tidak ada efek samping yang parah pada salah satu peserta. Pada enam pasien, sel yang ditransplantasikan menghasilkan dopamin, dan pada empat dari mereka, perbaikan fungsi motorik diamati.
Ke depan, perusahaan farmasi yang berbasis di Osaka berencana untuk mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk persetujuan untuk memproduksi dan menjual perawatan, yang bertujuan untuk implementasi praktis.
Penyakit Parkinson adalah gangguan neurodegeneratif progresif yang terutama mempengaruhi gerakan. Ini pertama kali dijelaskan secara rinci pada tahun 1817 oleh dokter Inggris James Parkinson dalam karyanya sebuah esai tentang The Shaking Palsy. Kondisi ini ditandai dengan hilangnya secara bertahap dari neuron penghasil dopamin di daerah otak yang disebut substantia nigra. Dopamin adalah neurotransmitter yang memainkan peran penting dalam mengendalikan gerakan otot yang halus dan terkoordinasi.
Ketika kadar dopamin menurun, pasien mulai menunjukkan gejala motorik seperti tremor saat istirahat, kekakuan otot, bradykinesia atau kelambatan gerakan, dan ketidakstabilan postural. Gejala non-motorik juga dapat terjadi, termasuk gangguan tidur, gangguan suasana hati, penurunan kognitif, dan disfungsi otonom. Penyakit ini biasanya muncul pada orang yang berusia di atas 60 tahun, meskipun bentuk onset dini dapat terjadi.
Penyebab pasti penyakit Parkinson masih belum jelas, tetapi diyakini melibatkan kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Sementara beberapa kasus langka terkait dengan mutasi genetik tertentu, sebagian besar kasus idiopatik, tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi. Paparan racun tertentu dan riwayat trauma kepala telah dipelajari sebagai faktor risiko yang memungkinkan.
Saat ini tidak ada obat untuk penyakit Parkinson. Perawatan fokus pada pengelolaan gejala, terutama melalui obat -obatan yang meningkatkan kadar dopamin atau meniru efeknya di otak. Obat yang paling umum digunakan adalah levodopa, sering dikombinasikan dengan obat lain untuk meningkatkan efektivitasnya. Pada tahap yang lebih lanjut, opsi bedah seperti stimulasi otak dalam dapat dipertimbangkan. Penelitian tentang perawatan baru, termasuk terapi sel, terapi gen, dan strategi neuroprotektif, terus menawarkan harapan untuk peningkatan manajemen dan potensi terobosan.
Sumber: KTV NEWS