Home International Yunus mengatakan kepada Al Jazeera: Orang-orang melihat pemerintahan sementara sebagai solusi terbaik

Yunus mengatakan kepada Al Jazeera: Orang-orang melihat pemerintahan sementara sebagai solusi terbaik

40
0

Kepala Penasihat Profesor Muhammad Yunus mengatakan masyarakat masih menganggap pemerintahan sementara sebagai solusi terbaik.

Ia menyampaikan komentar tersebut dalam sebuah wawancara dengan program Al Jazeera Talk to Al Jazeera, yang menampilkan para pemimpin dunia. Wawancara tersebut, yang berjudul Muhammad Yunus: Reformasi sejati atau sekadar kelas penguasa baru di Bangladesh?, dipublikasikan di situs web Al Jazeera pada hari Minggu.

Pembawa acara menanyakan apakah “masa bulan madu” setelah jatuhnya Sheikh Hasina telah berakhir dan menunjuk pada tantangan besar yang akan datang, termasuk pengaruh yang terus berlanjut dari para pemegang kekuasaan sebelumnya, risiko eksploitasi politik, dan beban menampung jutaan pengungsi Rohingya. Pertanyaan yang muncul adalah apakah Bangladesh dapat mengatasi masalah ini sendirian.

Sebagai tanggapan, Yunus mengatakan masyarakat tetap sabar dan terus melihat pemerintahan sementara sebagai solusi yang lebih baik. Tidak ada tuntutan signifikan untuk pemilihan umum segera atau pengalihan kekuasaan yang cepat.

Mengenai masalah Rohingya, Yunus mencatat bahwa itu adalah masalah yang terpisah. Ia mengatakan berbagai upaya tengah dilakukan, dalam koordinasi dengan organisasi internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, untuk memastikan pemulangan dan rehabilitasi pengungsi Rohingya yang aman melalui kesepahaman antara Bangladesh dan Myanmar.

Sepanjang wawancara, penasihat utama tersebut menekankan komitmennya terhadap reformasi yang bermakna yang bertujuan untuk menghilangkan penyimpangan dan korupsi serta menyelenggarakan pemilu terbaik dalam sejarah Bangladesh.

Ia mengindikasikan bahwa jika daftar reformasi pendek, pemilu dapat diselenggarakan pada bulan Desember; jika lebih panjang, pada bulan Juni tahun depan, tetapi tidak lebih dari itu.

Ketika pembawa acara juga menanyakan apakah Liga Awami akan diizinkan untuk berpartisipasi dalam pemilu, Yunus mengatakan partai itu sendiri harus terlebih dahulu memutuskan apakah ingin bergabung atau tidak, karena mereka belum membuat pengumuman apa pun.

Ia juga mencatat bahwa posisi Komisi Pemilihan Umum dan faktor-faktor terkait lainnya akan relevan dalam masalah ini.

Mengenai apakah keputusan akan sepenuhnya berada di tangan Komisi Pemilihan Umum, Yunus mengklarifikasi bahwa hal itu tidak terjadi.

Ia menunjukkan bahwa partai-partai lain mungkin juga berpendapat bahwa mereka tidak dapat berpartisipasi berdasarkan kerangka hukum saat ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here